Sabtu, 02 November 2013

TUGAS SOFTSKILL



inovasi susu formula yang halal dan sehat
Jika selama ini kita sering mendapat informasi (dan juga iklan) tentang hebatnya susu formula dalam membantu tumbuh kembang buah hati kita, mungkin tulisan ini bisa menjadi penyeimbang informasi tersebut. susu formula yang selama ini digembar-gemborkan bisa membuat anak cerdas, anak pintar, juara kelas, tumbuh lebih tinggi, tumbuh lebih besar, dan lain sebagainya ternyata tidak sehebat itu. Bahkan mengkonsumsi susu formula yang tidak sesuai aturan bisa menyebabkan buah hati kita terkena penyakit berbahaya. Akhirnya Madu yang kita harap, malah racun yang kita dapat.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan susu formula, apalagi mengkampanyekan anti susu formula, melainkan hanya berusaha menyeimbangkan informasi yang ada. Seperti kita ketahui, semua hal di dunia ini mempunyai sisi baik dan sisi buruk, hal positif dan hal negatif, manfaat serta mudlarat. Demikian juga dengan susu formula, disamping manfaatnya yang melimpah, juga memiliki hal negatif yang perlu kita ketahui dan waspadai. Keputusan selanjutnya ada di tangan teman-teman semua.
Benarkah, mana buktinya ?
Karena saya bukan ahli kesehatan apalgi dokter, saya hanya bisa mengutip pandangan para ahli, antara lain :
  1. Menurut David Clark, legal officer dari UNICEF Kode etik pemasaran susu formula diperlukan karena pemberian ASI belum optimal. Diperkirakan, hal itu masih menyumbang kematian sekitar 1,4 juta anak di bawah usia 5 tahun setiap tahunnya,
  2. Salah satu dokter anak penggiat ASI, dr Utami Roesli, SpA(K), IBCLC, mengatakan Semua yang menggantikan tempat ASI untuk bayi usia 6 bulan sampai 2 tahun tidak boleh diiklankan, termasuk susu formula. susu formula itu bukan makanan pendamping ASI,
  3. “Produsen atau distributor susu formula bayi dan/atau produk bayi lainnya dilarang melakukan kegiatan yang dapat menghambat program pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif berupa pengiklanan susu formula bayi yang dimuat dalam media massa, baik cetak maupun elektronik, dan media luar ruang,” bunyi pasal 19 huruf e seperti detikcom kutip dari Peraturan Pemerintah Nomor 33/2012 tentang Pemberian Air susu Ibu Eksklusif.
Apa bahaya susu formula ?
Kami kutip dari buku Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif oleh dr. hj. Utami roesli, SpA., MBA., IBLC.
Bayi yang diberi susu formula sangat rentan terhadap penyakit-penyakit di bawah ini :
  1. Infeksi saluran pencernaan (muntah, mencret)
  2. Infeksi saluran pernafasan
  3. Meningkatkan resiko alergi
  4. Meningkatka resiko serangan asma
  5. Menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif
  6. Meningkatkan resiko kegemukan (obesitas)
  7. Meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah
  8. Meningkatkan resiko kencing manis
  9. Meningkatkan resiko kanker pada anak
  10. Meningktakan resiko penyakit menahun
  11. Meningkatkan kurang gizi
  12. Meningkatkan resiko kematian
Mengapa susu formula berbahaya ?
susu formula dianggap berbahaya karena alasan-alasan di bawah ini :
  1. Menurut Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan enzim induk yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.
  2. Ahli kimia Dr Chris Exley, yang memimpin studi di Keele University, Staffordshire, mengatakan: Kadar tinggi alumunium dalam susu formula sebenarnya cukup berbahaya sebab berkaitan erat dengan kerusakan syaraf, tulang, hingga potensi demensia pada kehidupan di kecil di masa depan
  3. Dari member milis yang lain, yang pernah bekerja di perusahaan susu, ada 7 point yang lebih komprehensif berikut :

  • Susu formula adalah susu sapi yang sampai kapanpun tidak akan pernah sama dengan ASI.
  • Susu formula yang tagline-nya kaya akan AA, DHA, kolin, dll yang fungsinya untuk otak, itu adalah semuanya premix atau bahan kimia sintetis & bukan alami. Sebagaimana kita tahu bahan kimia sintetis/buatan yang bila diberikan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping yang dikhawatirkan akan merugikan.
  • Gula pada susu formula mayoritas berupa sukrosa (dengan jumlah yang sangat tinggi di salah satu susu formula). Ada juga susu formula yang klaimnya tidak mengandung gula, tetapi gula karbohidrat berupa laktosa yang mirip dengan ASI. Namun, sampai kapanpun tidak akan pernah ada produsen yang dapat membuat gula persis dengan ASI. Gula tambahan itu yang akan menjadi bahan aditif, sehingga bayi ketergantungan pada susu formula karena rasanya yang manis. Gula itu juga bersamaan akan mengganggu kerja organ ginjal bayi sehingga lebih berat untuk mencerna gula atau disebut Renal Salute Load (RSL).
  • Kasein pada susu formula susah dicerna oleh bayi, sehingga membuat gumpalan di pencernaan bayi, yang membuat bayi mengalami gangguan pencernaan.
  • Memberatkan kantong
  • Jika diperhatikan di setiap kemasan susu formula pasti ada tulisan keciiiilll ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Jadi di setiap kemasan ada warning, tetapi tetap menggencarkan kampanye untuk menjaga kontinuitas usahanya. Hal ini sebenarnya sudah melanggar peraturan dari WHO yang menyatakan bahwa susu formula itu hanya untuk bayi yang benar-benar sangat tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya, karena ibunya mengalami gangguan sehingga ASI tidak keluar dalam jangka waktu lama) dan pemberiannya harus berdasarkan resep dokter.
  • Business is business, dan target susu formula tetap berjalan, sehingga marketing tetap digencarkan untuk mengeluarkan stock susu formula untuk bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan
Lebih berbahaya lagi, kalau susu formula tersebut tidak halal


Pada dasarnya susu sapi sebagai bahan dasar susu formula itu halal (asal tidak hasil curian), akan tetapi karena membuat susu sapi menjadi susu formula membutuhkan proses yang rumit serta membutuhkan campuran bahan-bahan lain, maka kehalalannya harus dipertanyakan. Sebab ada kalanya bahan-bahan campuran tersebut terbuat dari bahan yang idak halal.
Jika tercampur dengan bahan-bahan yang tidak halal, maka susu formula tersebut menjadi tidak halal juga. Seseorang yang memakan makanan yang tidak halal akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Tidak diterima amal ibadahnya
  2. Doa tidak terkabul
  3. Mengikis keimanan
  4. Mengeraskan hati
  5. Mencampakan pelakunya ke neraka
Karena hal-hal di atas belum diketahui oleh balita maka yang bertanggung jawab adalah orang tuanya. Jangan kaget apabila buah hati kita nakal, berani pada kita, dan ugal-ugalan. Siapa tahu itu akibat dari makanan yang kita berikan tercampur dengan makanan yang tidak halal.



Solusinya ?


Usahkan memberi asi pada buah hati kita minimal sampai usia 6 bulan, lebih baik lagi jika sampai usia 2 tahun. Namun, bagi teman-teman yang terpaksa tidak bisa memberikan asi eksklusif untuk buah hatinya karena berbagai macam alasan, bisa mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Pilih susu formula dari produsen yang terpercaya
Misalnya susu frisian flag (susu bendera). Sebagai produsen susu formula yang telah hadir di indonesia sejak tahun 1922 (kurang lebih 90 tahun), frisian flag telah memproduksi susu formula yang produk-produknya disetujui penggunaannya oleh PERSAGI (Persatuan ahli gizi indonesia), misalnya pada susu frisian flag 123 dan frisian flag 456.
Apalagi susu frisian flag 123 dan 456 sangat inovatif karena menambahkan zat isomaltulosa. Penambahan Isomaltulosa pada susu Pertumbuhan Frisian Flag 123 dan 456 sudah terbukti manfaatnya melalui uji klinis di Malaysia dan Indonesia dengan takaran Isomaltulosa sebanyak 2,5- 5 gram. Kadar Isomaltulosa tersebut dapat memberikan manfaat optimal dengan dipadu nutrisi lain di dalamnya yang menyeluruh untuk nutrisi otak, pencernaan dan pertumbuhan fisik. Isomaltulosa pada susu pertumbuhan Frisian Flag 123 dan 456 ini dibuat dari sukrosa bersumber bahan alami tanaman bit melalui proses enzimatis dengan bantuan mikroba Protaminbacter rubrum. Bahan isomaltulosa juga telah terbukti aman untuk dikonsumsi.
2. Pilih susu formula yang terjamin ke halalannya
Karena kita tidak mungkin melihat proses produksi susu formula secara langsung dari awal hingga akhir. Bahkan jika melihat langsungpun kita belum tentu bisa mengetahui produk tersebut halal atau haram, maka Majlis Ulama Indonesia bisa kita jadikan rujukan. Apabila sebuah produk sudah mendapatkan label halal dari MUI, maka kita bisa mengkonsumsinya dengan tenang. Apabila sebuah produk belum mendapatkan label halal dari MUI lebih baik kita tinggalkan.
Kami kutip dari website resmi susu frisian flag, bahwa produk mereka sudah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI sehingga terjamin ke halalannya
Untuk menjaga semua pro-duk-yang dihasilkan bebas dari ancaman mikrobiologi, kimia dan fisik, PT Frisian FlagIndonesia mengaplikasikan Good Manufacturing Process (GMP) Hazardous Analytical Critical Control Point (HACCP), dari mulai pemilihan bahan baku, proses produksi hingga distribusi. Selain itu beragam sertifikasi internasional juga terus diperoleh, seperti ISO 9001 (quality control), ISO 22000 (Food Safety System) dan sertifikat halal dari MUI.
Dari situ kita bisa mengetahui bahwa produk frisian flag sudah mendapat sertifikasi halal dan MUI. Untuk lebih mantap bisa melihat pada label halal yang tertera pada kemasan susu formula dari Frisian Flag. Lagi pula, saya pikir Frisian Flag tidak mungkin berani bekerja sama dengan MUI dan Blogdetik untuk mengadakan lomba blog ini jika produk-produknya tidak terjamin kehalalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar