PERANAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI
BIDANG PEMASARAN, KEUANGAN DAN TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
1.PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Pengertian Etika
Etika diartikan “sebagai ilmu yang
mempelajari kebaikan dankeburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan
manusiayang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran yang jernihdengan
pertimbangan perasaan”.Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana
dapatdikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baikatau
buruk sikap tindakan manusia.Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan
eratdengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakahbenar atau
salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
Ethos (Yunani ),yang artinya kebiasaan
atau tingkah laku kemudian
Ethis (Inggris),tingkahlaku/prilaku manusia
yang baik atau tindakan yang harus dilaksanakanmanusia sesuai dengan moral pada
umumnya.Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa
etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral
terhadapkenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip
dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalamberpikir dan bertindak
serta menekankan nilai-nilai mereka.Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu
diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting untuk dicapai oleh setiap
manusiasebagai anggoa masyarakat
Pengertian
Moral
Suatu
istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat peran lain,
kehendak,pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,
salah, baik, atau buruk. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan
satu dengan yang lainya kita dapat mengatakan bahwa anatra etika dan moral
memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk
selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Namun demikian dalam hal
etika dan moral memiliki perbedaan, dengan demikian tolak ukur yang digunakan
dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat,
kebiasaan, dan lainnya yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya
tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dipakai untuk
perbuatan yang sedang di nilai, sedangkan etika di pakai untuk system nilai
yang ada. Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme
untuk pemecahan masalah-masalah etik.
Terdapat
beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral.
1.Menurut
kamu Kamus Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena) : Ajaran tentang baik buruk yang
di terima umum mengenaik akhlak-akhlak dan budi pekerti, kondisi mental yang
memperngaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll.
2.Ensiklopedia
Pendidikan : Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat,
corak-corak,maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatanyang
layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah, Lawannya amoral, Suatu istilah
untuk menyatakan bahwa baik-benar itu lebih daripada yang buruk/salah.
Bila
dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler.Moral keagamaan
kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orangtinggal
mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.Moral sekuler
merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agamadan hanya bersifat
diniawi semata-mata. Bagi kita umat beragama, tentu moralkeagamaan yang harus
dianut dan bukannya moral sekuler.
Karma
etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari
jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku
tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum
dapatdipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi
tindakan manusia.
Dan
moral diartikan mengenai apa yang dinilainya seharusnya oleh masyarakat dan
etika dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh
karena itu etika profesi sebaiknya juga berbentuk normative
Peran dan Manfaat Etika
1. Manusia hidup dalam jajaran norma
moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan permainan. Oleh karena
itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.
2. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia
untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan
bukan an act of man. Menaati norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga
manusia menjadi otonom dan bukan heteronom.
3. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap
diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum
cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum, norma
hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, etika
mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan
prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus
tundukpadaasas moralitas.
4. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap
kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan
perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan
sejahtera.
5. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.
5. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.
Penegertian Etika Bisnis
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni
bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan
sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis,
yaitu :
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Manfaat
Etika Bisnis
Berikut ini merupakan manfaat etika bisnis yang baik dijalankan oleh
perusahaan – perusahaan maupun organisasi :
- Pengendalian diri
- Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
- Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
- Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
- Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
- Guna menghindari sifat KKN yang dapat merusak tatanan moral
- Dapat mampu menyatakan hal benar itu adalah benar
- Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah
- Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah dimiliki
2.MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG
PEMASARAN DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Faktor-faktor
yang Mendorong Timbulnya Masalah Etika Bisnis
1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
2. Tekanan
persaingan terhadap laba perusahaan
3.
Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan
Pengertian
Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi di antaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi di antaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:
1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui pembicaraan
4. Melalui iklan
5. Dll.
1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui pembicaraan
4. Melalui iklan
5. Dll.
Etika Pemasaran dalam konteks promosi :
a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c) Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d) Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e) Tidak mengecewakan konsumen.
a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c) Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d) Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e) Tidak mengecewakan konsumen.
Etika bisnis
di Bidang Pemasaran
Dalam setiap
produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau
jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada
tingkat pemasarannya.
Promosi
sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui
oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang
berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak
yang dirugikan oleh tekhnik promosi.
Cara-Cara
Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2.
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan
Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4.
Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5.
Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6.
Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.
7. Mampu
Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
8.
Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
9. Konsekuen
dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.
10.
Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
11.
Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
3.MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG
MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Definisi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah
manajemen yang mengaitkan pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan
(financing), dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu
perusahaan. Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah semua kegiatan/aktivitas
perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen keuangan dalam
perkembangannya telah berubah:
a)
Dari studi yang bersifat deskriptif
menjadi studi yang meliputi analisis dan teori yang normatif.
b)
Dari bidang yang meliputi penggunaan
dana/alokasi dana menjadi manajemen dari aktiva dan penilaian perusahaan di
dalam pasar secara keseluruhan.
c)
Dari bidang yang menekankan pada
analisis eksternal perusahaan menjadi bidang yang menekankan pada pengambilan
keputusan di dalam perusahaan.
Pada dasarnya masalah
manajemen keuangan adalah:
"Menyangkut masalah
keseimbangan finansial di dalam perusahaan, yaitu mengadakan keseimbangan
antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif
daripada aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya."
a)
Pemilihan susunan kualitatif daripada
aktiva akan menentukan "Struktur Kekayaan Perusahaan". Dengan
mengklasifikasi aktiva produktif akan dapat meningkat kinerja keuangan
perusahaan tersebut, seperti: tanah, modal, dan sebagainya.
b)
Pemilihan susunan kualitatif daripada
pasiva akan menentukan "Struktur Finansial" dan "Struktur
Modal" Perusahaan.
Dengan pemilihan susunan
yang tepat komposisi ini akan membantu perusahaan dalam mengatur neraca maupun
cash fine perusahaan dengan baik dalam mencapai profit.
Peranan Manajemen Keuangan dalam Perusahaan (Peluang
Karier dalam Manajemen Keuangan)
Peranan manajemen keuangan
dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Bertanggung jawab terhadap tiga
keputusan pokok manajemen keuangan pemerolehan (acquisition),
pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva secara efisien.
b.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
c.
Menghadapi tantangan dalam mengelola
aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi pada: persaingan
antarperusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu; perubahan teknologi;
dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.
Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan
Adapun fungsi-fungsi dari
manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi penggunaan dana (allocation of
fund)
Ø
Keputusan investasi/capital
budgeting/investment decision
Ø
Pembelanjaan aktif
Ø
Bagaimana menggunakan dana secara
efisien
Ø
Alokasi ke AL & AT (aktiva riil)
2.
Fungsi mendapatkan dana (raising
decision)/obtion of funds
Ø
Keputusan pembelanjaan//mancmg
decision
Ø
Pembelanjaan pasif
Ø
Bagaimana memperoleh dana yang paling
efisien (murah)
Ø
Tercermin di neraca sisi pasiva
Lingkup Manajemen Keuangan
Lingkup manajemen keuangan adalah suatu ruang lingkup
kegiatan perusahaan dalam mengelola keuangan secara optimal dengan sumber daya
keuangan yang terbatas tapi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai keuntungan yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan.
1.
Pembicaraan tentang keputusan-keputusan
dalam bidang keuangan, yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan
kebijaksa-naan dividen dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan atau
kemakmuran pemegang saham.
2.
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
keuangan, yaitu penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan-keputusan
investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bisa
meningkat.
Keputusan dalam Manajemen Keuangan
1.
Keputusan investasi (investment
decision). Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil yang dibutuhkan untuk
dimiliki perusahaan.
2.
Keputusan pembelanjaan (financing
decision). Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan dana yang akan
digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan.
3.
Kebijakan dividen (dividend policy)
4.
Keputusan manajemen aktiva. Keputusan
yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva dengan efisien (biasanya
lebih memerhatikan manajemen aktiva lancar (kas, piutang, dan sediaan)
Tujuan Manajemen Keuangan
Setiap perusahaan pasti
memiliki tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Perkembangan sasaran/tujuan daripada perusahaan adalah sebagai
berikut.
Tujuan tradisional, yaitu
memaksimalkan laba sudah tidak relevan lagi. Alasan memaksimalkan laba berarti
tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, risiko dan return masa datang tidak
dipertimbangkan, serta kebijakan dividen tidak dipertimbangkan. Memaksimalkan
nilai perusahaan/kesejahteraan para pemegang saham melalui memaksimumkan harga
pasar saham perusahaan.
Tujuan yang lebih
tepat/relevan adalah dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi pasar
terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang,
mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari
return, dan kebijakan dividen. Adapun salah satu tujuan manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana untuk memaksimalkan nilai
obligasi.
1.
Fungsi Utama Manajer Keuangan. Fungsi
utama manajer keuangan adalah merencanakan, memperoleh, dan menggunakan dana
untuk menghasilkan kontribusi yang maksimum terhadap operasi yang efisien dari
suatu organisasi.
Manajemen
keuangan sering disebut 'Manajemen Aliran Dana', karena:
a.
Dari waktu ke waktu akan ada dana
yang masuk dan keluar dari perusahaan.
b.
Dana yang berasal dari berbagai
sumber (internal dan eksternal financing) dialokasikan untuk berbagai
penggunaan.
2.
Sejarah Perkembangan Keuangan
Disiplin ilmu manajemen keuangan mengalami perkembangan
dari disiplin yang deskriptif menjadi analisis dan teoretis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang
pihak luar menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.
4.MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG
TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
A.Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Istilah teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam
kegiatanpembelajaran. Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih
terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang
yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan
komputer atau internet saja. Akibatnya,setiap ada pembicaraan mengenai TIK,
maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau
internet.Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topic
pembicaraan mengenai TIK, ternyata masih ada sebagian guru yangpemahamannya
langsung mengarah atau terpusat pada komputeratau internet. Pemahaman yang
demikian ini mengakibatkanbervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK
untukpembelajaran. Ada sebagian guru yang secara spontanmengemukakan bahwa
belum saatnya dilakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Penyampaian pendapat ini disertaidengan sejumlah argumentasi pembenaran
terhadap pendapat atausikap mereka. Tetapi ada juga sebagian guru yang
mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru sudah mulai memanfaatkan TIK
dalamkegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat atau sikap guru ini dapatsaja
diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka mengenai TIK itu sendiri
B.Etika dalam Penggunaan Teknologi
Pengertian Etika Dalam penggunaan
TIK Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yangberkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenaibenar salah tentang hak dan
kewajiban yang di anut oleh suatugolongan atau masyarakat .TIK dalam
kontek yang lebih luas,merangkum semua aspek
yang berhubungan dengan mesin(computer dan telekomunikasi) dan teknik yang
digunakan untukmenangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi,menghantarkan
dan menampilkan suatu bentuk informasi.komputer yang mengendalikan semua bentuk
ide dan informasimemainkan peranan penting dalam pengumpulan,
penrosesan,penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks danangka
yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasibermakna menggabungkan
bidang teknologi seperti komputer,telekomunikasi dan elektronik dan bidang
informasi seperti data,fakta dan proses.Untuk menerapkan etika TIK di perlukan
terlebih dahulumengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK
diantaranya adalah
1.tujuan teknologi informasi :memberikan
kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat
manusia lebih berkaria jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan
aktivitasnya.
2.Prinsip High–tech–high–touch :jangan
memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting
adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu “manusia”
3.Sesuaikan tenologi informasi terhadap
manusia :
Seharusnya teknologi informasi dapat
mendukung segala aktivitas manusiayang harus menyesuaikan teknologi informasi
Etika dalam penggunaan TIK Dalam
beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etikaprofesi, keterhubungan tersebut
terutama dalam memahami danmenghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi
dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memahami
hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang
TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software
yang akan mereka gunakan apakah legal atau ilegal, karena program atau system
operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement
. Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui
undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan
pasal–pasal yang membahas hal tersebut. Hukum Hak cipta Bertujuan
melindungi hak pembuatdalam mendistribusikan, menjual, atau membuat turunan
dari karya tersebut. Pelindungan yang di dapatkan oleh pembuat
(author)perlindungan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain .hakcipta
sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusihak cipta
tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisasaja seorang pembuat
karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan di
distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source
C.Etika Teknologi Dalam Pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya
etika dalampenggunaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai lembagakedua
terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnisdan hiburan.Dunia
pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moralIsu pokok etika dan moral
dalam dunia pendidikan dititik beratkankarena fungsi dan tujuan pendidikan
adalah untuk mengantarkanmanusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju.
Peradabaninformasi yang sekarang begitu pesat memerlukan sentuhan etika
danmoral karena penyalahgunaan teknologi informasi akanmengakibatkan kerugian
yang besar bahkan lebih besar dibandingkankerugian materi. Dunia pendidikan
harus memberi contoh yang baikdalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan
hukum dan aturanyang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.Dalam menghadapi
akses informasi tantangan yang dihadapidunia pendidikan perlu pandai menyaring
(memfilter) agar mampumenjamin dan mendapatkan informasi yan berkualitas. Ada
sebuahpemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa duniapendidikan
harus mengemas suatu etika dan moral dalampembelajaran atau mata kuliah TIK.
Bagaimana kurikulumdikembangkan agar pelajar atau mahasiswa dapat menyadari
bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika dan moral sehingga tidak terjadi
penyalahgunaan TIK.
D.Sumber daya manusia
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM
yang memiliki kualitas berestetika professional dan memiliki kemampuan
yanghandal dalam era informasi ini. Dalam beberapa seminar, kriteria SDM TIK
adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa software:membangun menggunakan ,
menilai dan melaksanakan sisiteminformasi atau dengan kata lain harus memiliki
kemampuan Hard Skill(penguasaan bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS
atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau,garis
komunikasi metodologi pengembangan sistem dan kerja sama team).Isu ketiga:
Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK kita dapatmenikmati informasi dengan
cepat dan mudah. Desain dan kontendapat mempengaruhi pandangan kita dalam
berbagai aktivitas. Olehkarena itu, desain dan konten informasi harus
benar-benardiperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia,
ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar