Senin, 28 Januari 2013

tugas softskill


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN MEMBELI GADGET SECARA KREDIT DI LINGKUNGAN MAHASISWA/I UNIVERSITAS GUNADARMA

Dalam Rangka Mengikuti Mata Kuliah Softskill
Hady maulana fajri/13210082/3ea04
Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma
EMAIL:
Hadymaulana536@rocketmail.com

Abstrak
Di zaman sekarang ini kata kredit bukan hal yang aneh untuk didengar, karena sudah banyak masyarakat kita yang melakukan transaksi tersebut. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya.
Konsep model penelitian ini adalah menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Apakah dari hasil suatu hipotesis dapat mengetahui pengaruh atau tidaknya yang ditimbulkan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan berupa pengujian hipotesis secara simultan maupun secara parsial.


BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisaasi seperti sekarang ini dimana permintaan konsumen terhadap produk itu sangat banyak namun tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima  khususnya para konsumen yang berpendapatan menengah kebawah sehingga tidak sedikit dari mereka  memilih jalan pintas untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan dengan cara kredit, karena menurut mereka itu dengan cara mengkredit produk tersebut mereka bisa mendapatkan hal yang mereka inginkan  dengan mudah tanpa harus menguras dengan kantong mereka melainkan bisa menyicil perbulannya sehingga untuk membayarnya mereka mampu

1.1  Latar Belakang  Masalah
Di era globalisasi seperti saat ini Bagi negara sedang berkembang pembangunan ekonomi jelas dimaksudkan untuk  meningkatkan taraf hidup sehingga setaraf dengan tingkat hidup di negara-negara maju.
Sedangkan masalah perekonomian yang dihadapi oleh banyak negara dimana keadaan perekonomian sering mengalami gejolak yang tidak menentu. Setelah badai krisis, terlalu banyak negara, di Kawasan Asia khususnya Indonesia mengalami keterpurukan di bidang perekonomian yang sangat memprihatinkan dan seperti sekarang ini dimana permintaan konsumen terhadap produk itu sangat banyak namun tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima  khususnya para konsumen yang berpendapatan menengah kebawah sehingga tidak sedikit dari mereka  memilih jalan pintas untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan dengan cara kredit, karena menurut mereka itu dengan cara mengkredit produk tersebut mereka bisa mendapatkan hal yang mereka inginkan  dengan mudah tanpa harus menguras dengan kantong mereka melainkan bisa menyicil perbulannya sehingga  mereka mampu untuk membayarnya .
            Disini tidak hanya konsumen yang berpendapatan menengah kebawah saja yang dapat menikmati produk dengan cara kredit namun yang berpendapatan keatas pun tetap bisa melakukan pembelian secara kredit tetapi dalam ruang lingkup yangberjumlah lebih besar.

1.2  Rumusan Masalah:
1.      Apakah pengaruh yang signifikan pada variable Price (harga) terhadap keputusan pembelian secara kredit?
2.      Apakah pengaruh pengaruh yang signifikan pada variable product terhadap keputusan pembelian secara kredit?
3.      Apakah pengaruh yang signifikan pada kedua variabel baik variabel price dan produk terhadap keputusan pembelian secara kredit?

1.3  Tujuan:
            Untuk mengetahui adakah pengaruh prilaku konsumen terhadap Keputusan pembelian gadget secara kredit di lingkungan mahasiswa/i universitas gunadarma secara simultan dan parsial.

1.4  Keyword
·         Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen :
1.      Price
2.      Produk
·         Gadget
·         Keputusan Pembelian Secara Kredit



BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku
            perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit), Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1). Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari

2.2 Pengertian Konsumen
            Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi konsumen:
Konsumen menurut WIRA SUTEJA adalah orang paling penting yang datang ke kantor kita, maupun lewat surat, orang yang memberitahukan kepada kita tentang keinginannya, dan  tugas kita untuk menangani kehendaknya dengan jalan menguntungkan kedua belah pihak, orang yang menciptakan pandangan tentang perusahaan kita, tentang baik atau buruk pelayanan kita, penyampai berita terbaik apabila mereka puas dengan apa yang kita berikan
Konsumen menurut UNDANG - UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (UUPK) adalah setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
Konsumen yang tercantum di PASAL 1 ANGKA 2 UU NO. 8 TAHUN 1999 adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak diperdagangkan
Konsumen menurut TRI KUNAWANGSIH & ANTO PRACOYO adalah mereka yang memiliki daya beli, yakni berupa pendapatan dan melakukan permintaan terhadap barang dan jasa
Konsumen menurut ARYA MAHEKA ialah pemakai barang / jasa, pengguna akhir dari suatu produk 
Konsumen menurut REDAKSI KAWAN PUSTAKA ialah mahluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri
Konsumen menurut CAMBRIDGE INTERNATIONAL DICTIONARIES adalah seseorang yang membeli suatu barang atau jasa
Konsumen menurut WEBSTER'S 1928 DICTIONARY adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli suatu barang atau peralatan
Konsumen menurut DJOKOSANTOSO MOELJONO adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama, untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk, atau mendapatkan suatu jasa, dan membayar produk atau jasa tersebut
jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen
2.3 pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6) ialah sebagai proses pengambilan keputusan  dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam  proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan  barang-barang dan jasa
Perilaku konsumen menurut James F. Engel, Et.al. (1968:8) ialah Tindakan individu yang secara langsung terlibat  dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menurut Gerald Zaltman  Melanie Wallendorf (1979:6) ialah Tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan perilaku konsumen Merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.4  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen
Pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane factor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :

·         Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
·         Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
·         Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
·         Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1.      Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2.      Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.      Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
2.4 Gadget
Gadget dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya. Contohnya: komputer, handphone, game konsole, dan lainnya.
2.5 Pembelian Secara Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” atau “credo” yang berarti kepercayaan (trust atau faith). Oleh karena itu dasar dari kegiatan pemberian kredit dari yang memberikan kredit kepada yang menerima kredit adalah kepercayaan.
Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya.
Adapun pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
Sedangkan pengertian kredit menurut Eric L. Kohler (1964;154) :
“Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. Pengertian kredit menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45) :
“Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan”.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas dapat diketahui bahwa transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam kepada pihak lain, baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat menimbulkan tagihan bagi kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit yaitu berupa kegiatan jual beli dimana pembayarannya akan ditangguhkan dalam suatu jangka waktu tertentu baik sebagian maupun seluruhnya. Kegiatan transaksi kredit tersebut diatas akan mendatangkan piutang atau tagihan bagi kreditur serta mendatangkan kewajiban untuk membayar bagi debitur.

2.6 Kerangka pemikiran
·         Price (harga) merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
·         Produk  merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix. Produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha, karena tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Menurut William J. Stanton yang diterjemaahkan oleh Rakhmat A. (1996:222).
Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya
·         Keputusan pembelian secara kredit
Transaksi kredit timbul karena adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya. Keputusan membeli adalah kegiatan menyeleksi beberapa pilihan alternatif dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan alternatif tersebut serta membuat pilihan yang sesuai dengan memilih salah satu alternatif yang ada. Keputusan membeli diukur dengan skala psikologis yang akan mengukur aspek-aspek dari keputusan membeli (Engel dkk, 1995) meliputi:
-          Pengenalan kebutuhan
-          Pencarian informasi
-          Evaluasi alternatif
-          Pembelian
-          Konsumsi
-          Pasca pembelian
Skor yang diperoleh menunjukan tinggi rendahnya keputusan membeli. Semakin tinggi skor, maka keputusan membeli terhadap suatu produk semakin diperluas.


Price
(X1)

Perilaku Konsumen
 (X)

Produk
(X2)
Faktor Lain yang tidak diteliti

Keputusan pembelian secara kredit
(Y)

 










Keterangan :
X1        = Variabel bebas (Price)
X2        = Varibel bebas (Produk)
Y          = Variabel terikat (Keputusan Pembelian Secara Kredit)
            = Pengaruh

2.7 Hipotesis
Berdasarkan uraian sebelumnya, merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan perilaku konsumen terhadap Keputusan pembelian gadget secara kredit di lingkungan mahasiswa/i universitas gunadarma.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.      Metode yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey sampel. Di mana menggunakan tehnik wawancara untuk pengumpulan dan analisis data berupa opini dari subjek yang diteliti melalui wawancara. Dalam penelitian ini variabel yang diukur berdasarkan indikator variabel bebas (x), yaitu yang diukur berdasarkan indikator pada price (x1) dan produk (x2), sedangkan variabel (y), yaitu keputusan pembelian secara kredit .Metode ini dipilih untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap Keputusan pembelian gadget secara kredit di lingkungan mahasiswa secara simultan dan parsial.

3.2.      Sumber dan Cara Penentuan Data
            3.2.1.   Populasi Penelitian
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
            3.2.2.   Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:

                        a.  Harus meliputi seluruh unsur sampel
                        b.    Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
                        c.    Harus up to date
                        d.    Batas-batasnya harus jelas
                        e.    Harus dapat dilacak dilapangan
 Sampel dalam penelitian ini sebanyak 3 orang pada Mahasiswa Universitas Gunadarma.

3.3.      Teknik Pengumpulan Data
3.3.1.   Riset Perpustakaan
Digunakan sebagai landasan teoritis untuk pedoman dan pendukung terhadap data. Pendekatan kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, menganalisa, mempelajari dan buku-buka laib yang relevan dengan hal yang di bahas dalam penelitian ini.

3.3.2.      Riset Data
Riset data dilakukan untuk memperoleh dan mengupulkan data dengan cara kuisioner atau angket. Dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada karyawan. Angket atau kuisioner tersebut disusun berdasarkan indikator dari variabel-variabel yang diteliti kemudian dituangkan dalam bentuk item-tem dan pertanyaan yang harus dijawab anggota atau sampel atau responden tersebut.



3.4.      Teknik Pengumpulan Data
            3.4.1    Observasi
Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
            3.4.2    Interview
Menggunakan wawancara langsung dengan pemimpin, staf, dan karyawan untuk memperoleh data-data sebenarnya.
            3.4.3    Dokumentasi
Pengambilan data secara tertulis yang sudah tersedia ditempat penelitian seperti :
·         Sejarah singkat perusahaan.
·         Struktur organisasi.
·         Data-data yang berhubungan dengan data penelitian.

3.4.4    Wawancara
Pengumpulan data dengan mendatangi langsung  kepada responden yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat face to face, sehingga diperoleh data yang akurat berupa tanggapan langsung dari responden.




3.5.      Metode Analisis Data
3.5.1.   Pengujian Hipotesis
1.      Uji Hipotesis I (Uji F – ANNOVA)
Pengujian Annova (uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dimana X1 (price) X2 (produk) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan  terhadap variabel dependen Y (keputusan pembelian secara kredit). Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak
Jika nilai Sig. > 0.05 maka Ho diterima

Ho        : Price dan Produk tidak berpengaruh positif dan signifikan secara bersamaan
  terhadap keputusan pembalian secara kredit
Ha        : Price dan Produk berpengaruh positif dan signifikan secara bersamaan
   terhadap keputusan pembelian secara kredit

2.      Uji Hipotesis II (Uji t)
Pengujan t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen dimana X1 (Berorientasi pada pelaksanaan tugas), X2 (Berorientasi pada hubungan antar pekerjaan) secara parsial berpengaruh signifikan  terhadap variabel dependen Y (Kinerja Karyawan). Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak.
Jika nilai Sig. > 0.05 maka Ho diterima.

Uji hipotesis pengaruh variabel piece terhadap :
Ho  : r ≤ 0       (Price (X1) tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).
Ha : r > 0        (Price (X1) berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma.)

Uji hipotesis pengaruh variabel produk terhadap :
Ho  : r ≤ 0       (Produk (X2) tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).

Ha : r > 0        (Produk (X2) berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Validitas
Untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, maka batas nilai minimal korelasi 0,30 bisa digunakan. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai koefesien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Jadi item pernyataan yang memiliki nilai koefesien korelasi diatas 0,30 dinyatakan valid dan sebaliknya jika item pernyataan yang memiliki nilai koefesien korelasi dibawah 0,30 dinyatakan tidak valid.



Atribut Price
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
p1
16.30
4.900
.333
.744
p2
16.50
4.722
.476
.709
p3
16.70
3.122
.668
.617
p4
17.00
2.889
.711
.595
p5
16.70
4.678
.389
.728

Atribut Produk
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
pro1
18.40
2.933
.585
.717
pro2
17.60
2.933
.427
.758
pro3
17.50
2.944
.469
.745
pro4
17.90
1.433
.936
.537
pro5
17.40
3.156
.415
.761





Atribut Keputusan Pembelian Secara Kredit
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Kp1
17.40
2.044
.516
.652
Kp2
17.70
1.789
.552
.629
Kp3
18.50
2.056
.401
.692
Kp4
17.60
1.822
.542
.634
Kp5
17.60
2.044
.361
.710







Dari hasil olah data di atas, di dapat bahwa semua instrument telah valid karena item pernyataan yang memiliki nilai koefesien korelasi diatas 0,30 dari hasil Corrected Item Total Correlation. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
r tabel
Keterangan
p1
0.333
0.30
Valid
p2
0.476
0.30
Valid
p3
0.668
0.30
Valid
p4
0.711
0.30
Valid
p5
0.389
0.30
Valid
pro1
0.585
0.30
Valid
pro2
0.427
0.30
Valid
pro3
0.469
0.30
Valid
pro4
0.936
0.30
Valid
pro5
0.415
0.30
Valid
Kp1
0.516
0.30
Valid
Kp2
0.552
0.30
Valid
Kp3
0.401
0.30
Valid
Kp4
0.542
0.30
Valid
Kp5
0.361
0.30
Valid

4.1.2. Hasil Uji Reabilitas
  Berdasarkan hasil tabel dibawah ini dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa instrumen-instrumen yang digunakan sudah reliabel karena diperoleh dari angka Cronbach’s Alpha sebesar 0.707 dimana lebih dari 0.60. berikut hasil perhitungan keseluruhan isntrumen :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.707
15




4.2. Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.1.   Hasil Uji Simultan
Pengujian simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1 (Pice), X2 (Produk) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Secara Kredit). Hasil uji F dilihat pada tabel berikut :
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
7.253
2
3.626
1.384
.312b
Residual
18.347
7
2.621


Total
25.600
9



a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Dari hasil perhitungan yang didapat dari tabel diatas diperoleh nilai F sebesar 1.384 dengan tingkat signifikan 0.312 > 0.05. Dimana Ho diteriman, yang artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Price (X1) dan Produk (X2) secara simultan terhadap  Keputusan Pembelian Secara Kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma.

4.2.2.   Hasil Uji Parsial
Pengujan ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1 (Price), X2 (Produk)  secara parsial berpengaruh atau tidak berpengaruhnya secara positif dan  signifikan  terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Secara Kredit). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
21.158
6.551

3.230
.014
X1
-.350
.239
-.506
-1.466
.186
X2
.375
.293
.442
1.279
.242
a. Dependent Variable: Y

a)      Uji Hipotesis analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen pada variabel Price (X1) dalam keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma).
Didapat dari hasi tabel diatas nilai t hitung untuk X1 (Price) sebesar -1.466. Dengan menggunakan singnifikansi 0.186 dimana lebih besar dari 0.05, yaitu bahwa Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Price tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.

b)     Uji Hipotesis analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen pada variabel Produk (X2) dalam keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma).
Didapat dari hasi tabel diatas nilai t hitung untuk X2 (Produk) sebesar 1.279. Dengan menggunakan singnifikansi 0.242 dimana lebih besar dari 0.05, yaitu bahwa Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Produk tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.





BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan analisis data mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Gadget Secara Kredit Di Lingkungan Mahasiswa/i Universitas Gunadarma. Di dapat sebuah hasil uji terhadap hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini baik secara simultan maupun parsial, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Berdasarkan hasil uji secara simultan nilai sig. sebesar 0.312 yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Price (X1) dan Produk (X2) secara simultan terhadap  Keputusan Pembelian Secara Kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
2.      Berdasarkan hasil uji secara parsial di dapat nilai Sig. t pada variabel Price (X1) sebesar 0.186 > 0.05 yang artinya variabel Price tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma. Dan begitupun sama dengan hasil pada variabel Produk (X2) sebesar 0.242 > 0.05 yang artinya variabel Produk tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.

DAFTAR PUSTAKA
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar