ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN MEMBELI GADGET SECARA KREDIT DI LINGKUNGAN
MAHASISWA/I UNIVERSITAS GUNADARMA
Dalam Rangka Mengikuti Mata Kuliah Softskill
Hady maulana
fajri/13210082/3ea04
Fakultas
Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma
EMAIL:
Hadymaulana536@rocketmail.com
Abstrak
Di zaman sekarang ini kata kredit bukan hal yang aneh
untuk didengar, karena sudah banyak masyarakat kita yang melakukan transaksi
tersebut. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak
meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak
peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang
telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya
transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun
seluruhnya.
Konsep
model penelitian ini adalah menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Apakah dari hasil suatu hipotesis dapat mengetahui
pengaruh atau tidaknya yang ditimbulkan dalam penelitian ini. Metode yang
digunakan berupa pengujian hipotesis secara simultan maupun secara parsial.
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisaasi
seperti sekarang ini dimana permintaan konsumen terhadap produk itu sangat banyak
namun tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima khususnya para konsumen yang berpendapatan
menengah kebawah sehingga tidak sedikit dari mereka memilih jalan pintas untuk mendapatkan produk
yang mereka inginkan dengan cara kredit, karena menurut mereka itu dengan cara
mengkredit produk tersebut mereka bisa mendapatkan hal yang mereka
inginkan dengan mudah tanpa harus
menguras dengan kantong mereka melainkan bisa menyicil perbulannya sehingga
untuk membayarnya mereka mampu
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era
globalisasi seperti saat ini Bagi negara sedang berkembang pembangunan ekonomi
jelas dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup sehingga setaraf dengan
tingkat hidup di negara-negara maju.
Sedangkan
masalah perekonomian yang dihadapi oleh banyak negara dimana keadaan
perekonomian sering mengalami gejolak yang tidak menentu. Setelah badai krisis,
terlalu banyak negara, di Kawasan Asia khususnya Indonesia mengalami
keterpurukan di bidang perekonomian yang sangat memprihatinkan dan seperti
sekarang ini dimana permintaan konsumen terhadap produk itu sangat banyak namun
tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima khususnya para konsumen yang berpendapatan
menengah kebawah sehingga tidak sedikit dari mereka memilih jalan pintas untuk mendapatkan produk
yang mereka inginkan dengan cara kredit, karena menurut mereka itu dengan cara
mengkredit produk tersebut mereka bisa mendapatkan hal yang mereka
inginkan dengan mudah tanpa harus
menguras dengan kantong mereka melainkan bisa menyicil perbulannya sehingga mereka mampu untuk membayarnya .
Disini tidak hanya konsumen yang
berpendapatan menengah kebawah saja yang dapat menikmati produk dengan cara
kredit namun yang berpendapatan keatas pun tetap bisa melakukan pembelian
secara kredit tetapi dalam ruang lingkup yangberjumlah lebih besar.
1.2 Rumusan Masalah:
1.
Apakah pengaruh yang signifikan pada variable
Price (harga) terhadap keputusan pembelian secara kredit?
2.
Apakah pengaruh pengaruh yang signifikan pada
variable product terhadap keputusan pembelian secara kredit?
3.
Apakah pengaruh yang signifikan pada kedua variabel
baik variabel price dan produk terhadap keputusan pembelian secara kredit?
1.3 Tujuan:
Untuk mengetahui adakah pengaruh
prilaku konsumen terhadap Keputusan pembelian gadget secara kredit di
lingkungan mahasiswa/i universitas gunadarma secara simultan dan parsial.
1.4 Keyword
·
Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen :
1.
Price
2.
Produk
·
Gadget
·
Keputusan Pembelian Secara Kredit
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku
perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan
jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan
refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku juga
diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi
yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan
nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1). Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu
aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa
perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan
tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku
adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan
dipelajari
2.2 Pengertian Konsumen
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi konsumen:
Konsumen menurut WIRA SUTEJA adalah orang paling penting yang datang
ke kantor kita, maupun lewat surat, orang yang memberitahukan kepada kita tentang
keinginannya, dan tugas kita untuk
menangani kehendaknya dengan jalan menguntungkan kedua belah pihak, orang yang
menciptakan pandangan tentang perusahaan kita, tentang baik atau buruk
pelayanan kita, penyampai berita terbaik apabila mereka puas dengan apa yang
kita berikan
Konsumen menurut UNDANG - UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (UUPK) adalah
setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan
Konsumen yang tercantum di PASAL 1 ANGKA 2 UU NO. 8 TAHUN 1999 adalah
setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak diperdagangkan
Konsumen menurut TRI KUNAWANGSIH & ANTO PRACOYO adalah mereka yang
memiliki daya beli, yakni berupa pendapatan dan melakukan permintaan terhadap
barang dan jasa
Konsumen menurut ARYA MAHEKA ialah pemakai barang / jasa, pengguna
akhir dari suatu produk
Konsumen menurut REDAKSI KAWAN PUSTAKA ialah mahluk hidup yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri
Konsumen menurut CAMBRIDGE INTERNATIONAL DICTIONARIES adalah seseorang
yang membeli suatu barang atau jasa
Konsumen menurut WEBSTER'S 1928 DICTIONARY adalah seseorang yang
beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli suatu barang atau
peralatan
Konsumen menurut DJOKOSANTOSO MOELJONO adalah seseorang yang secara
terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama, untuk
memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk, atau mendapatkan suatu
jasa, dan membayar produk atau jasa tersebut
jadi
dari pengertian diatas dapat disimpulkan Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian
produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer
atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa
sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang
memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang
menjadi hak-hak konsumen
2.3 pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen menurut David L. Loudon & Albert
J. Della Bitta (1984:6) ialah sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang
dilibatkan dalam proses mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa
Perilaku
konsumen menurut James F. Engel, Et.al.
(1968:8) ialah Tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Perilaku
konsumen menurut Gerald Zaltman Melanie Wallendorf (1979:6) ialah
Tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan
organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai
suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber
lainnya.
Jadi dari
definisi diatas dapat disimpulkan perilaku konsumen Merupakan tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
2.4
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen
Pembelian
konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi,
dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan
paling dalam adalah faktor budaya.
Menurut Kolter,
Philip, Keller, Kevin Lane factor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai
berikut :
·
Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial
sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan
seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari
sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus
bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras,
kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup
makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
·
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen
di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga,
peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang
menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing
peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer
dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki
banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari
Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai
mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian
mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan
lain-lain.
·
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap
dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,
juga nilai dan gaya hidup pembeli.
·
Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku
konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,
politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian.
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara
fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut
James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari
budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku
konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat
individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan
yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor
tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu,
terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya
hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal
(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor
tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari
pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor
tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang
turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
2.4 Gadget
Gadget dalam pengertian umum dianggap
sebagai suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap
perangkatnya. Contohnya: komputer, handphone, game konsole, dan lainnya.
2.5 Pembelian Secara Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” atau “credo” yang
berarti kepercayaan (trust atau faith). Oleh karena itu dasar dari kegiatan
pemberian kredit dari yang memberikan kredit kepada yang menerima kredit adalah
kepercayaan.
Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya.
Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya.
Adapun pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
Sedangkan pengertian kredit menurut Eric L. Kohler (1964;154) :
“Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. Pengertian kredit menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45) :
“Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan”.
“Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. Pengertian kredit menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45) :
“Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan”.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas dapat diketahui bahwa
transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam kepada pihak lain,
baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat menimbulkan tagihan bagi
kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit yaitu berupa
kegiatan jual beli dimana pembayarannya akan ditangguhkan dalam suatu jangka
waktu tertentu baik sebagian maupun seluruhnya. Kegiatan transaksi kredit
tersebut diatas akan mendatangkan piutang atau tagihan bagi kreditur serta
mendatangkan kewajiban untuk membayar bagi debitur.
2.6 Kerangka pemikiran
·
Price
(harga) merupakan
salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga
adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price,
place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu
nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
Harga merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan
yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang
maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan
mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
·
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam
variabel marketing mix. Produk juga merupakan salah satu variabel yang
menentukan dalam kegiatan suatu usaha, karena tanpa produk, suatu perusahaan
tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Menurut William
J. Stanton yang diterjemaahkan oleh Rakhmat A. (1996:222).
Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya
Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya
·
Keputusan pembelian secara kredit
Transaksi kredit
timbul karena adanya transaksi jual beli, dimana
pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya. Keputusan membeli adalah kegiatan
menyeleksi beberapa pilihan alternatif dengan mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan alternatif tersebut serta membuat pilihan yang sesuai dengan
memilih salah satu alternatif yang ada. Keputusan membeli diukur dengan skala
psikologis yang akan mengukur aspek-aspek dari keputusan membeli (Engel dkk,
1995) meliputi:
-
Pengenalan kebutuhan
-
Pencarian informasi
-
Evaluasi alternatif
-
Pembelian
-
Konsumsi
-
Pasca pembelian
Skor
yang diperoleh menunjukan tinggi rendahnya keputusan membeli. Semakin tinggi
skor, maka keputusan membeli terhadap suatu produk semakin diperluas.
Price
(X1)
|
Perilaku Konsumen
(X)
|
Produk
(X2)
|
Faktor
Lain yang tidak diteliti
|
Keputusan pembelian
secara kredit
(Y)
|
Keterangan
:
X1 = Variabel bebas (Price)
X2 = Varibel bebas (Produk)
Y = Variabel terikat (Keputusan
Pembelian Secara Kredit)
2.7 Hipotesis
Berdasarkan
uraian sebelumnya, merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Diduga terdapat
pengaruh positif dan signifikan perilaku konsumen terhadap Keputusan pembelian
gadget secara kredit di lingkungan mahasiswa/i universitas gunadarma.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey sampel. Di mana menggunakan tehnik wawancara untuk pengumpulan dan
analisis data berupa opini dari subjek yang diteliti melalui wawancara. Dalam
penelitian ini variabel yang diukur berdasarkan indikator variabel bebas (x),
yaitu yang diukur berdasarkan indikator pada price (x1) dan produk (x2),
sedangkan variabel (y), yaitu keputusan pembelian secara kredit .Metode ini
dipilih untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap Keputusan
pembelian gadget secara kredit di lingkungan mahasiswa secara simultan dan
parsial.
3.2. Sumber dan Cara Penentuan Data
3.2.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan
spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang
sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu
juga dengan pohon-pohon cemara Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
3.2.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari
populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam
penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur
sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
a. Harus meliputi seluruh unsur sampel
b. Tidak ada unsur sampel yang dihitung
dua kali
c. Harus up to date
d. Batas-batasnya harus jelas
e. Harus dapat dilacak dilapangan
Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 3 orang pada Mahasiswa Universitas Gunadarma.
3.3. Teknik
Pengumpulan Data
3.3.1. Riset
Perpustakaan
Digunakan sebagai
landasan teoritis untuk pedoman dan pendukung terhadap data. Pendekatan
kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, menganalisa, mempelajari dan
buku-buka laib yang relevan dengan hal yang di bahas dalam penelitian ini.
3.3.2. Riset Data
Riset data dilakukan untuk memperoleh dan
mengupulkan data dengan cara kuisioner atau angket. Dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan kepada karyawan. Angket atau kuisioner tersebut disusun
berdasarkan indikator dari variabel-variabel yang diteliti kemudian dituangkan
dalam bentuk item-tem dan pertanyaan yang harus dijawab anggota atau sampel
atau responden tersebut.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Observasi
Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
3.4.2 Interview
Menggunakan wawancara langsung dengan pemimpin,
staf, dan karyawan untuk memperoleh data-data sebenarnya.
3.4.3 Dokumentasi
Pengambilan data secara tertulis yang sudah
tersedia ditempat penelitian seperti :
·
Sejarah singkat perusahaan.
·
Struktur organisasi.
·
Data-data yang berhubungan dengan data
penelitian.
3.4.4 Wawancara
Pengumpulan data dengan mendatangi langsung kepada responden yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat face to face, sehingga diperoleh data yang
akurat berupa tanggapan langsung dari responden.
3.5. Metode Analisis Data
3.5.1. Pengujian Hipotesis
1. Uji
Hipotesis I (Uji F – ANNOVA)
Pengujian Annova (uji F) digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen dimana X1 (price) X2
(produk) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y (keputusan
pembelian secara kredit). Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai
berikut :
Jika
nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak
Jika
nilai Sig. > 0.05 maka Ho diterima
Ho :
Price dan Produk tidak berpengaruh positif dan signifikan secara bersamaan
terhadap keputusan pembalian
secara kredit
Ha : Price dan Produk berpengaruh positif dan
signifikan secara bersamaan
terhadap keputusan pembelian secara kredit
2. Uji
Hipotesis II (Uji t)
Pengujan t digunakan untuk mengetahui apakah
model regresi variabel independen dimana X1
(Berorientasi pada pelaksanaan tugas), X2 (Berorientasi pada
hubungan antar pekerjaan) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y (Kinerja
Karyawan). Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai
Sig. < 0.05 maka Ho ditolak.
Jika
nilai Sig. > 0.05 maka Ho diterima.
Uji hipotesis pengaruh variabel piece
terhadap :
Ho : r ≤ 0 (Price (X1) tidak berpengaruh yang
positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).
Ha : r > 0 (Price (X1) berpengaruh yang positif dan signifikansi secara
parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma.)
Uji hipotesis pengaruh variabel produk
terhadap :
Ho : r ≤ 0 (Produk (X2) tidak berpengaruh yang
positif dan signifikansi secara parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).
Ha : r > 0 (Produk (X2) berpengaruh yang positif dan signifikansi secara
parsial
terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i
Universitas Gunadarma).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.1.1.
Hasil Uji Validitas
Untuk
menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, maka batas nilai minimal
korelasi 0,30 bisa digunakan. Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai
koefesien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Jadi item
pernyataan yang memiliki nilai koefesien korelasi diatas 0,30 dinyatakan valid
dan sebaliknya jika item pernyataan yang memiliki nilai koefesien korelasi
dibawah 0,30 dinyatakan tidak valid.
Atribut Price
Item-Total
Statistics
|
||||
|
Scale Mean
if Item Deleted
|
Scale
Variance if Item Deleted
|
Corrected
Item-Total Correlation
|
Cronbach's
Alpha if Item Deleted
|
p1
|
16.30
|
4.900
|
.333
|
.744
|
p2
|
16.50
|
4.722
|
.476
|
.709
|
p3
|
16.70
|
3.122
|
.668
|
.617
|
p4
|
17.00
|
2.889
|
.711
|
.595
|
p5
|
16.70
|
4.678
|
.389
|
.728
|
Atribut Produk
Item-Total Statistics
|
||||
|
Scale Mean if Item Deleted
|
Scale Variance if Item Deleted
|
Corrected Item-Total Correlation
|
Cronbach's Alpha if Item Deleted
|
pro1
|
18.40
|
2.933
|
.585
|
.717
|
pro2
|
17.60
|
2.933
|
.427
|
.758
|
pro3
|
17.50
|
2.944
|
.469
|
.745
|
pro4
|
17.90
|
1.433
|
.936
|
.537
|
pro5
|
17.40
|
3.156
|
.415
|
.761
|
Atribut Keputusan Pembelian Secara Kredit
Item-Total Statistics
|
||||
|
Scale Mean if Item Deleted
|
Scale Variance if Item Deleted
|
Corrected Item-Total Correlation
|
Cronbach's Alpha if Item Deleted
|
Kp1
|
17.40
|
2.044
|
.516
|
.652
|
Kp2
|
17.70
|
1.789
|
.552
|
.629
|
Kp3
|
18.50
|
2.056
|
.401
|
.692
|
Kp4
|
17.60
|
1.822
|
.542
|
.634
|
Kp5
|
17.60
|
2.044
|
.361
|
.710
|
Dari hasil olah data di atas, di dapat bahwa
semua instrument telah valid karena item pernyataan yang memiliki nilai
koefesien korelasi diatas 0,30 dari hasil Corrected
Item Total Correlation. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Pernyataan
|
Corrected Item Total Correlation
|
r tabel
|
Keterangan
|
p1
|
0.333
|
0.30
|
Valid
|
p2
|
0.476
|
0.30
|
Valid
|
p3
|
0.668
|
0.30
|
Valid
|
p4
|
0.711
|
0.30
|
Valid
|
p5
|
0.389
|
0.30
|
Valid
|
pro1
|
0.585
|
0.30
|
Valid
|
pro2
|
0.427
|
0.30
|
Valid
|
pro3
|
0.469
|
0.30
|
Valid
|
pro4
|
0.936
|
0.30
|
Valid
|
pro5
|
0.415
|
0.30
|
Valid
|
Kp1
|
0.516
|
0.30
|
Valid
|
Kp2
|
0.552
|
0.30
|
Valid
|
Kp3
|
0.401
|
0.30
|
Valid
|
Kp4
|
0.542
|
0.30
|
Valid
|
Kp5
|
0.361
|
0.30
|
Valid
|
4.1.2.
Hasil Uji Reabilitas
Berdasarkan
hasil tabel dibawah ini dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa
instrumen-instrumen yang digunakan sudah reliabel karena diperoleh dari angka Cronbach’s Alpha sebesar 0.707 dimana
lebih dari 0.60. berikut hasil perhitungan keseluruhan isntrumen :
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.707
|
15
|
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.1. Hasil
Uji Simultan
Pengujian
simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1
(Pice), X2 (Produk) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Secara Kredit). Hasil uji F
dilihat pada tabel berikut :
ANOVAa
|
||||||
Model
|
Sum of
Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
7.253
|
2
|
3.626
|
1.384
|
.312b
|
Residual
|
18.347
|
7
|
2.621
|
|
|
|
Total
|
25.600
|
9
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Y
|
||||||
b. Predictors: (Constant), X2, X1
|
Dari
hasil perhitungan yang didapat dari tabel diatas diperoleh nilai F sebesar
1.384 dengan tingkat signifikan 0.312 > 0.05. Dimana Ho diteriman, yang artinya
bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Price (X1) dan
Produk (X2) secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian Secara Kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas
Gunadarma.
4.2.2. Hasil
Uji Parsial
Pengujan
ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1 (Price), X2 (Produk) secara parsial berpengaruh atau tidak
berpengaruhnya secara positif dan
signifikan terhadap variabel Y
(Keputusan Pembelian Secara Kredit). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
21.158
|
6.551
|
|
3.230
|
.014
|
X1
|
-.350
|
.239
|
-.506
|
-1.466
|
.186
|
|
X2
|
.375
|
.293
|
.442
|
1.279
|
.242
|
|
a. Dependent Variable: Y
|
a) Uji Hipotesis analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen pada variabel Price (X1) dalam keputusan
pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma).
Didapat
dari hasi tabel diatas nilai t hitung untuk X1 (Price) sebesar -1.466. Dengan
menggunakan singnifikansi 0.186 dimana lebih besar dari 0.05, yaitu bahwa Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa variabel Price tidak berpengaruh yang positif dan
signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada
Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.
b) Uji Hipotesis analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen pada variabel Produk (X2) dalam keputusan
pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma).
Didapat
dari hasi tabel diatas nilai t hitung untuk X2 (Produk) sebesar 1.279. Dengan
menggunakan singnifikansi 0.242 dimana lebih besar dari 0.05, yaitu bahwa Ha
diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Produk tidak berpengaruh yang
positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara
kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.
BAB V
KESIMPULAN
Setelah
melakukan penelitian dan analisis data mengenai Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Gadget Secara
Kredit Di Lingkungan Mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
Di dapat sebuah hasil uji terhadap hipotesis-hipotesis yang ada dalam
penelitian ini baik secara simultan maupun parsial, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan
hasil uji secara simultan nilai sig. sebesar 0.312 yang berarti bahwa tidak
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Price (X1) dan Produk (X2)
secara simultan terhadap Keputusan
Pembelian Secara Kredit (Y) pada Mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
2. Berdasarkan
hasil uji secara parsial di
dapat nilai Sig. t pada variabel Price (X1) sebesar 0.186 > 0.05 yang
artinya variabel Price tidak berpengaruh yang positif dan signifikansi secara
parsial terhadap keputusan pembelian secara kredit (Y) pada Mahasiswa/I
Universitas Gunadarma. Dan begitupun sama dengan hasil pada variabel Produk (X2) sebesar
0.242 > 0.05 yang artinya variabel Produk tidak berpengaruh yang
positif dan signifikansi secara parsial terhadap keputusan pembelian secara
kredit (Y) pada Mahasiswa/I Universitas Gunadarma.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar